Sabtu, 28 November 2009

JADILAH KUNCI KEBAIKAN

عن أنس بن مالك قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم ” إن من الناس مفاتيح للخير مغاليق للشر و إن من الناس مفاتيح للشر مغاليق للخير ، فطوبى لمن جعل الله مفاتيح الخير على يديه ، و ويل لمن جعل الله مفاتيح الشر على يديه “

Dari Anas bin Malik rodhiyallahu ‘anhu ia berkata, “Rasulullah
shollallahu ‘alaihi wa sallama bersabda, ‘Sesungguhnya diantara manusai
ada yang menjadi kunci-kunci pembuka kebaikan dan penutup keburukan.

Dan diantara manusia ada pula yang menjadi kunci-kunci pembuka
keburukan dan penutup kebaikan. Maka beruntunglah orang yang Allah
jadikan kunci-kunci kebaikan di tangannya dan celakalah bagi
orang-orang yang Allah jadikan kunci-kunci keburukan di tangannya”.[1]

Barangsiapa yang ingin menjadi kunci pembuka kebaikan dan penutup keburukan , hendaklah ia memenuhi hal berikut ini :

1. Ikhlas untuk Allah dalam perkataan dan perbuatan. Karena
ikhlas adalah asas segala kebaikan dan mata air segala keutamaan.

2. Senantiasa berdo’a kepada Allah memohon bimbingan untuk
menjadi kunci kebaikan. Karena do’a adalah kunci segala kebaikan. Allah
tidak akan menolak hamba-Nya yang berdo’a kepada-Nya serta tidak akan
menyia-nyiakan seorang mukmin yang menyeru-Nya.

3. Bersemangat menuntut dan mendapatkan ilmu. Karena ilmu
mengajak kepada keutamaan dan akhlak yang mulia, serta penghalang dari
akhlak tercela dan perbuatan keji.

4. Menjalakan ‘ibadatullah terutama yang fardhu, dan khususnya
lagi sholat. Karena ia mencegah dari perbuatan keji dan munkar.

5. Menghiasi diri dengan akhlak yang mulia, serta menjauh dari akhlak tercela.

6. Berteman dengan orang-orang baik dan sholeh. Karena duduk
bersama orang-orang yang sholeh dinaungi malaikat dan diliputi rahmat.
Serta menjauhkan diri dari duduk di majelis orang-orang yang jahat dan
tidak baik, sesungguhnya itu adalah tempat singgah setan.

7. Menasehati manusia ketika bergaul dan berbaur dengan
mereka, dengan cara menyibukkan mereka dengan kebaikan dan memalingkan
mereka dari keburukan.

8. Mengingat hari berbangkit dan sa’at berdiri di hadapan
Robbul ‘Alamiin. Ketika Ia membalas orang yang baik dengan kebaikan dan
orang yang jahat dengan hukuman. (Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan
seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya Dan
barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia
akan melihat (balasan)nya pula.[2])

9. Dan pilar penyanggah semua itu adalah keinginan seorang
hamba kepada kebaikan serta memberi manfaat kepada orang lain. Apabila
keinginan seseorang kuat, niat dan tekad sudah bulat serta memohon
pertolongan kepada Allah dalam melakukan itu, lalu melakukannya sesuai
jalurnya. Maka dengan izin Allah akan menjadi kunci-kunci pembuka
kebaikan dan penutup keburukan.[3]

Semoga Allah Ta’ala menjadikan kita sebagai kunci-kunci pembuka kebaikan dan penutup keburukan. Amiin.

[1] Diriwayatkan oleh Ibnu Majah (237) dan dihasankan oleh Al-Albany di Shohih Sunan Ibnu Majah (194).
[2] Al-Zalzalah : 7-8.
[3] Al-Fawaid Al-Mantsuroh (161-162) oleh Syaikh Dr. Abdurrozaq bin Abdu Muhsin Al-Badr.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar