Arti Berbagai Nama dan Julukan Sayidah Fathimah Zahra AS
Dalam meneladani para sahabiyah, tentu saja yang pertama dilakukan adalah berta’aruf, pepatah mengatakan, tak kenal maka ta’aruf. Memulai perkenalan dengan mengenal nama, kemudian dengan sirah keteladanannya.
Fathimah Zahra AS adalah wanita mulia nan agung yang menjadi kekasih Allah dan Rasul-Nya.
Keagungannya telah dinyatakan oleh manusia termulia dan makhluk Allah teragung, Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam yang segala pernyataannya tidak mungkin salah.
Sobat ukhti, marilah saat ini kita mengenal sayidah Fathimah Zahra AS dari berbagai julukan dan nama yang melekat pada dirinya, diantaranya :
Fathimah
Dari segi bahasa ’fathama’ berarti “anak yang disapih dari susuan” Dalam sebuah riwayat dari Imam Muhammad bin Ali al-Baqir AS telah dinyatakan bahwa, setelah kelahiran Fathimah Zahra AS,. Hal ini seperti seorang bayi sewaktu disapih dari susu maka ia memerlukan makanan lain sebagai penggantinya. Dan Sayidah Fathimah Zahra AS setelah disapih, sedang makanan pertamanya berupa ilmu.
Zahra
Zahra, artinya ialah “yang bersinar” atau “yang memancarkan cahaya”. Imam Hasan bin Ali al-Askari meriwayatkan : “Salah satu sebab Sayidah Fathimah dinamai az-Zahra karena tiga kali pada setiap hari beliau akan memancarkan cahaya bagi Imam Ali AS.” (Bihar al-Anwar jilid 43 halaman 11) Memancarkan cahaya bagaikan matahari pada waktu pagi, siang dan terbenam matahari.
Mardhiyah
Mardiyah, artinya ialah “orang yang segala perkataan dan perilakunya telah diridhoi Allah Subhanahu Wa'Taala”.
Siddiqah Kubra
Shiddiqah, artinya ialah “seorang yang sangat jujur”, orang yang tidak pernah berbohong. Atau orang yang perkataannya membenarkan prilakunya. (Lisanul Arab dan Taajul Aruus)
Pada waktu menjelang kepergian Rasulullah SAW, beliau berkata kepada Ali AS: “Aku telah menyampaikan berbagai masalah kepada Fathimah. Benarkan (percayailah) segala yang disampaikan Fathimah, karena ia sangat jujur.” (Bihar al-Anwar jilid 22 halaman 490).
Sumber : IslamFeminis.wordpress.com
Subhanallah, julukan yang melekat pada sayidah Fatimah Zahra AS.
Sobat ukhti..
Shakespare pernah berkata apalah arti sebuah nama, tapi tentunya kita punya persepsi yang sama, bahwa nama adalah sebuah do’a dan kepribadian yang melekat pada pemilik nama. Oleh karena itu jagalah namamu seperti keridhoan orangtua yang telah memberimu nama.
Semoga kita dapat meneladani sayidah Fatimah Zahra AS (^_^). (Diunduh dari Kestari2008)
Dalam meneladani para sahabiyah, tentu saja yang pertama dilakukan adalah berta’aruf, pepatah mengatakan, tak kenal maka ta’aruf. Memulai perkenalan dengan mengenal nama, kemudian dengan sirah keteladanannya.
Fathimah Zahra AS adalah wanita mulia nan agung yang menjadi kekasih Allah dan Rasul-Nya.
Keagungannya telah dinyatakan oleh manusia termulia dan makhluk Allah teragung, Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam yang segala pernyataannya tidak mungkin salah.
Sobat ukhti, marilah saat ini kita mengenal sayidah Fathimah Zahra AS dari berbagai julukan dan nama yang melekat pada dirinya, diantaranya :
Fathimah
Dari segi bahasa ’fathama’ berarti “anak yang disapih dari susuan” Dalam sebuah riwayat dari Imam Muhammad bin Ali al-Baqir AS telah dinyatakan bahwa, setelah kelahiran Fathimah Zahra AS,. Hal ini seperti seorang bayi sewaktu disapih dari susu maka ia memerlukan makanan lain sebagai penggantinya. Dan Sayidah Fathimah Zahra AS setelah disapih, sedang makanan pertamanya berupa ilmu.
Zahra
Zahra, artinya ialah “yang bersinar” atau “yang memancarkan cahaya”. Imam Hasan bin Ali al-Askari meriwayatkan : “Salah satu sebab Sayidah Fathimah dinamai az-Zahra karena tiga kali pada setiap hari beliau akan memancarkan cahaya bagi Imam Ali AS.” (Bihar al-Anwar jilid 43 halaman 11) Memancarkan cahaya bagaikan matahari pada waktu pagi, siang dan terbenam matahari.
Mardhiyah
Mardiyah, artinya ialah “orang yang segala perkataan dan perilakunya telah diridhoi Allah Subhanahu Wa'Taala”.
Siddiqah Kubra
Shiddiqah, artinya ialah “seorang yang sangat jujur”, orang yang tidak pernah berbohong. Atau orang yang perkataannya membenarkan prilakunya. (Lisanul Arab dan Taajul Aruus)
Pada waktu menjelang kepergian Rasulullah SAW, beliau berkata kepada Ali AS: “Aku telah menyampaikan berbagai masalah kepada Fathimah. Benarkan (percayailah) segala yang disampaikan Fathimah, karena ia sangat jujur.” (Bihar al-Anwar jilid 22 halaman 490).
Sumber : IslamFeminis.wordpress.com
Subhanallah, julukan yang melekat pada sayidah Fatimah Zahra AS.
Sobat ukhti..
Shakespare pernah berkata apalah arti sebuah nama, tapi tentunya kita punya persepsi yang sama, bahwa nama adalah sebuah do’a dan kepribadian yang melekat pada pemilik nama. Oleh karena itu jagalah namamu seperti keridhoan orangtua yang telah memberimu nama.
Semoga kita dapat meneladani sayidah Fatimah Zahra AS (^_^). (Diunduh dari Kestari2008)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar